Hai.. Apa kabar para pembaca? Sehubungan dengan cuaca
akhir-akhir ini tidak menentu saya harap kalian semua selalu diberikan
kesehatan melimpah ya. Aamiin.. :)
Tugas softskill yang saya dapat dari dosen kali ini
adalah apa organisasi yang ingin saya buat/dirikan ketika setelah lulus dari
Universitas Gunadarma ini? Hmm.. Sebenernya saya bingung organisasi apa yang
akan saya buat? Organisasi apa yang saya bentuk? atau organsasi apa yang akan
saya dirikan setelah lulus dari Universitas ini?
Belum pernah terpikirkan oleh saya untuk
membuat sebuah organisasi ketika lulus nanti. Ya.. itu kan hanya belom, berarti akan terpikirkan suatu saat nanti. Dan tugas kali ini memaksa saya
untuk berpikir tentang hal tersebut. Oh, mungkin
lebih tepatnya berangan-angan kali ya? Hihi..
Membuat sebuah organisasi itu tidak semudah yang
dipikirkan orang-orang. Memang benar, mengumpulkan dua orang atau lebih dengan
suatu tujuan yang sama sudah bisa membuat suatu organisasi. Namun menurut saya,
itu saja bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan dasar untuk membuat sebuah
organisasi.
Oh iya, sebelumnya saya ingin menjelaskan terlebih
dahulu mengenai perbedaan organisasi dengan komunitas. Karena mungkin sebagian
orang masih ada yang menganggap organisasi dengan komunitas itu sama. Namun, menurut
yang saya dapat dari pengalaman berorganisasi di himpunan saya, yaitu HIMSI
(Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi) antara organisasi dengan komunitas itu
beda tipis. Kalau organisasi adalah suatu wadah penampung apirasi masyarakat di
lingkupnya, yang mempunyai kestrukturan (pengurus), AD dan ART (Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga) untuk
mencapai suatu tujuan yang sama. Sedangkan komunitas adalah sekumpulan orang
yang mempunyai tujuan yang sama, dalam arti lebih menekankan pada niat dan hobi
yang sama dari anggota-anggotanya.
Oke, sekarang kembali ke pertanyaan organisasi semacam apa sih yang
akan saya dirikan/bentuk setelah saya lulus nanti?
Saya ingin membentuk sebuah organisasi sosial yang berorientasi
di bidang pendidikan. Ya.. walaupun pada dasarnya saya tidak berminat untuk mengajar
ataupun menjadi seorang tenaga pengajar. Namun, keinginan untuk mendirikan
sekolah itu ada di benak saya.
Masih ada sekolah yang tidak mengedepankan kemampuan
yang dimiliki anak didiknya, tetapi hanya mementingkan/melihat dari segi
finansialnya mereka saja. Banyak anak-anak yang pintar ataupun berprestasi
tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Malah justru banyak dari
mereka yang harus berhenti sekolah karena tidak mempunyai biaya. Itu yang
menjadi salah satu alasan saya untuk mendirikan sebuah sekolah untuk anak-anak
yang kurang mampu. Saya juga ingin membuat anak-anak itu mengetahui kemampuan masing-masing
dari diri mereka sendiri dan membantu mengarahkan mereka untuk mengembangkan
kemampuannya tersebut di sekolah. Karena banyak anak-anak di Indonesia ini yang
tidak bisa melihat atau mengetahui kemampuan diri sendiri.
Hmm.. Sepertinya cukup sampai disini saja tulisan yang
saya buat kali ini. Tidak terasa sudah dua halaman pada Ms.Word, saya membuat tulisan ini.
Ya.. mungkin ini cukup memuaskanlah
untuk saya yang tidak hobi menulis. Hehe..
Pernah suatu ketika saya membaca sebuah kalimat yaitu "Kita bisa karena terbiasa, dan kita terbiasa karena dipaksa".
Jadi apa salahnya kita melakukan sesuatu yang belom pernah ataupun tidak mau kita coba, jika memang itu baik untuk diri kita..
Pernah suatu ketika saya membaca sebuah kalimat yaitu "Kita bisa karena terbiasa, dan kita terbiasa karena dipaksa".
Jadi apa salahnya kita melakukan sesuatu yang belom pernah ataupun tidak mau kita coba, jika memang itu baik untuk diri kita..
Sampai jumpa pada tulisan-tulisan saya selanjutnya.. :)